SEJARAH TASAWUF

 Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Hallo sobat blogger yang berbahagia!!!

Kita berjumpa lagi nih😊 

Di pertemuan kali ini, aku ingin mengajak sobat blogger untuk mengenal lebih jauh tentang sejarah Tasawwuf :)


SEJARAH TASAWUF

Dalam sejarahnya, Tasawwuf terbagi ke dalam 7 periode, diantaranya:

1). Pada masa Nabi Muhammad SAW

Pada masa Rasulullah ﷺ shollallahu alaihi wasallam, tasawuf merupakan suatu realitas yang tanpa nama. 

Kemudian, muncul keyakinan benih-benih tasawuf, yakni pada pola kehidupan Nabi Muhammad SAW. 

Seluruh pola hidup rasul dengan jelas memberikan tuntunan seperti yang para sufi lakukan, misalnya sikap hidup sederhana, zuhud (melepaskan hati dari pengaruh dunia), tawadhu' (rendah hati), memfokuskan diri untuk beribadah kepada Allah SWT, dsb.


2). Pada masa Khulafaur-Rasyidin (sahabat Nabi)

Pada masa ini, para sahabat diyakini sebagai murid langsung Nabi Muhammad ﷺ , dimana pada saat itu semua perbuatan serta ucapan mereka jelas selalu mengikuti kehidupan nabi.

Masa Khulafaur-Rasyidin adalah masa kehidupan 4 sahabat besar setelah nabi SAW, yakni Abu Bakar al-Shiddiq, Umar ibn al-khattab, Usman ibn Affan, dan Ali ibn Abi Thalib. 

Dan di masa ini juga para sufi merujuk pola kehidupan 4 khalifah dan pola kehidupan para Ahlus Suffah (para sahabat Nabi SAW yang tinggal di masjid Nabawi Madinah dalam keadaan serba miskin namun senantiasa teguh dalam memegang akidah & selalu mendekatkan diri pada Allah SWT). 


3). Abad 1-2 Hijriyah

Dalam fase ini biasa disebut dengan Fase Asketisme (zuhud), yang dipandang sebagai pengantar kemunculan tasawuf. Abad 1-2 Hijriyah mulai ditandai dengan adanya individu-individu muslim yang memusatkan dirinya pada ibadah, dan tidak penting baginya makanan, pakaian, bahkan tempat tinggal. Kemudian sekelompok kaum muslim memusnahkan perhatian memprioritaskan hidupnya hanya pada pelaksanaan ibadah demi mengejar keuntungan akhirat. Tak hanya itu, istilah shufi pun mulai digunakan di Abad pertengahan ke 2 Hijriyah, terutama oleh Hasan al-Basri.


4). Abad 3-4 Hijriyah

Perjalanan tasawuf pada Abad 3-4 Hijriyah, para shufi mulai menaruh perhatian terhadap hal-hal yang berkaitan dengan jiwa & tingkah laku tasawuf. Ilmu moral keagamaan (ilmu akhlak keagamaan) pun juga berkembang di abad ini. 

Tasawuf menjadi sebuah disiplin ilmu tentang kebatinan yang mulai memperhatikan dari sisi teoritis psikologis dengan tujuan untuk memperbaiki tingkah laku, sehingga tasawuf menjadi cara untuk memperbaiki akhlak manusia pada masanya.

Tokoh-tokoh pada masa ini antara lain: Al-Junaid, Sari Al-Saqathi, dan Al-Kharraz yang memberikan pengajaran dan pendidikan kepada para murid dalam bentuk jamaah.

Abad ini juga ditandai dengan percampuran antara tasawuf dengan filsafat, yang menjadikan tasawuf sulit dipahami dengan kemunculan istilah-istilah seperti fana', ittihad, hulul, dll.


5). Abad 5 Hijriyah

Tasawuf filsafat mulai mengalami kemunduran yang signifikan pada awal Abad ke-5 Hijriyah, sedangkan tasawuf Sunni justru mengalami kemajuan yang pesat. Hal itu ditandai dengan munculnya para tokoh tasawuf Sunni seperti Abu Ismail Abdullah bin Muhammad al-Ansari al-Harawi (396-481 H).

Puncak kecemerlangan tasawuf Sunni adalah masa Al-Ghazali, sebab keluasan ilmu dan kedudukan yang tinggi, sehingga beliau diberi gelar sebagai Hujjatul Islam.


6). Abad 6-7 Hijriyah

Abad 6-7 Hijriyah mulai muncul aliran tasawuf Amali, yang ditandai dengan lahirnya beberapa tokoh tarikat besar seperti Syekh Abdur Qadir al-Jailani (Baghdad, 470-561 H) dan Ahmad bin Ali Abdul Abbas al-Rifa'i (Irak, W. 578 H). Kemudian mulai berkembangnya tarekat (madrasah untuk membimbing calon sufi menuju pengalaman Illahi dengan teknik dzikir & terdapat guru di masing-masing tarekat).

Di awal Abad ke-7, tasawuf filsafat kembali maju. Hal ini ditandai dengan adanya kemunculan tokoh terkenal yakni Ibnu Arabi. Beliau telah berhasil menemukan teori baru bidang tasawuf filsafat tentang "Wahdatul Wujud" dan diikuti oleh Ibnu Sab'in, Jalaluddin ar-Rumi, dsb. 

Kemudian setelah Abad ke-7 ini, tidak lagi ada tokoh-tokoh besar yang membawa ide tersendiri mengenai tasawuf. Dan jika ada, mungkin itu seorang pengembang ide tokoh para pendahulu.


7). Pada masa modern / Neo-Sufism

Tasawuf modern → penghayatan keagamaan esoteris yang mendalam namun tidak bersamaan dengan melakukan uzlah (mengasingkan diri).

Pemikiran Neo Sufism tak luput dari adanya kebangkitan agama yang menolak kepercayaan yang berlebihan pada sains & teknologi sebagai produk di masa modernisme.

Neo Sufism menekankan perlunya keterlibatan diri dalam masyarakat secara lebih daripada Sufism terdahulu. 

Bukti konkrit masa kini: 

• Berdirinya lembaga-lembaga tasawuf yang tidak memiliki akar langsung pada tarekat & digelar massal maupun komersial, contoh; Indonesian Islamic Media Network (IMaN), Tasawuf  Islamic Center  Indonesia (TICI), Yayasan Takia, dll.


Sekian, terimakasih. 

Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KHAUF DAN RAJA'

MAQAMAT TAWAKKAL & MAHABBAH

First time blog!!! Introduce myself