Maqomat Taubat dan Sabar dalam Dunia Tasawuf
Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Hollaaaa sobat blogger setiaku☺️
Pada kesempatan kali ini, kita akan belajar bersama tentang Maqamat dalam Dunia Tasawuf : Taubat dan Sabar nih sobat...
Happy reading yaa hehe๐ฅฐ
A. Pengertian Maqomat dalam Dunia Tasawuf
Maqom adalah kedudukan atau tahapan seorang sufi berada. Kedudukan ini hanya akan didapat oleh seorang sufi atas usahanya sendiri dengan penuh kesungguhan dan istiqomah. Pengertian Maqamat adalah bentuk jamak dari kata maqam, yang secara bahasa berarti pangkat atau derajat. Menurut istilah ilmu tasawuf, maqamat adalah kedudukan seorang hamba di hadapan Allah, yang diperoleh dengan melalui peribadatan, mujahadat dan lain-lain, latihan spiritual serta (berhubungan) yang tidak putus-putusnya dengan Allah SWT. Jadi, dapat disimpulkan bahwa Maqomat adalah jalan pendekatan diri (penyucian diri).
1. Maqomat Taubat
A. Pengertian Taubat
Secara etimologi, taubat berasal dari bahasa Arab. Yaitu dari yang artinya kembali dari maksiat kepada ุช ุงุจ – ู ุชูุจ – ุช ูุจ ุฉ kata taat. Secara terminologi islam arti taubat adalah meninggalkan maksiat dalam segala hal, menyesali dosa yang pernah di perbuat dan tidak mengulanginya kembali. Taubat menurut istilah para sufi adalah kembali kepada ketaatan dari perbuatan maksiat, kembali dari nafsu kepada haq (jalan kebenaran).
Dalam kitab at-ta‟rifฤt dijelaskan bahwa taubat adalah kembali kepada Allah dengan melepaskan ikatan yang membungkus hati (mengekang) kemudian bangkit menuju (memenuhi) hak Rab (Tuhan).
# Ada tiga macam taubat:
- Al-taubah bagi orang awam, yaitu menyesali dan meninggalkan dosa - dosa lahir, seperti pembunuhan, zina, pencurian dan sebagainya.
- Al-taubah bagi orang khawwas, yaitu menyesali dan meninggalkan dosa - dosa batin, seperti kesombongan, keangkuhan dengki dan sebagainya.
- Al-taubah bagi orang khawwas al - khawwas, yaitu menyesal dan meninggalkan perbuatan lalai dari zikir. Karena keistimewaan golongan ini adalah batinnya selalu ingat akan Allah swt.
B. Dalil tentang Taubat
1). QS. At-Tahrim 66: Ayat 8
Allah SWT berfirman:
ٰูุۤงََُّููุง ุงَّูุฐَِْูู ุงٰู َُْููุง ุชُْูุจُْูุۤง ุงَِูู ุงِّٰููู ุชَْูุจَุฉً َّูุตُْูุญًุง ۗ ุนَุณٰู ุฑَุจُُّูู ْ ุงَْู َُِّّูููุฑَ ุนَُْููู ْ ุณَِّูุงٰุชُِูู ْ َُููุฏْุฎَُِูููู ْ ุฌَّٰูุชٍ ุชَุฌْุฑِْู ู ِْู ุชَุญْุชَِูุง ุงْูุงَْٰููุฑُ ۙ َْููู َ َูุง ُูุฎْุฒِู ุงُّٰููู ุงَّููุจَِّู َูุง َّูุฐَِْูู ุงٰู َُْููุง ู َุนَูٗ ۚ ُْููุฑُُูู ْ َูุณْุนٰู ุจََْูู ุงَْูุฏِِْููู ْ َูุจِุงَْูู َุง ِِููู ْ ََُُْْูููููู ุฑَุจََّูุงۤ ุงَ ุชْู ِู ْ ََูููุง ُْููุฑََูุง َูุงุบِْูุฑْ ََูููุง ۚ ุงََِّูู ุนَٰูู ُِّูู ุดَْูุกٍ َูุฏِْูุฑٌ
Artinya:
"Wahai orang-orang yang beriman! Bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak mengecewakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengannya; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka berkata, Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami; sungguh, Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."
2). Sa'id Hawwa dengan mengutip tafsir an-Nasafฤซ: "Dan yang dimaksud juga adalah taubat yang memberi pengaruh pada manusia lain. Artinya dengan bertaubat, dapat mendorong orang lain agar mengikuti seperti demikian karena pengaruhnya tampak nyata dalam kehidupan orang yang bertaubat itu sendiri. Merealisasikan taubat dalam perilaku yang ditunjukkan dalam aktifitasnya dengan kesungguhan dan keinginan kuat."
C. Taubat menurut para Tokoh Sufi
- Imam Al-Ghazali→ Taubat adalah suatu usaha dari beberapa pekerjaan hati. Singkatnya, menurut para ulama, taubat itu ialah membersihkan hati dari dosa.
- Rabi'ah Al-Adawiyah→Taubat (taubah) adalah tahap pertama dalam Jalan menuju Tuhan. Di dalam al-Qur'an hukuman hanya diberikan kepada orang yang berdosa, “Kecuali bagi mereka yang bertaubat (setelah pelanggarannya) dan merasa yakin bahwa Allah akan memaafkan, Allah Maha Pengampun.”
- Dzun Nun Al-Mishri→Taubat pada hakikatnya adalah seseorang merasa bumi yang luas ini semit, demikian juga dengan diri atau hatinya, dan meyakini bahwa tidak ada tempat berlindung dari siksa Allah kecuali kembali kepada-Nya.
2. Maqomat Sabar
A. Pengertian Sabar
Secara harfiah, sabar artinya tabah hati. Di kalangan para sufi, sabar diartikan sabar dalam menjalankan perintah-perintah Allah, dalam menjauhi segala larangan-Nya, dan dalam menerima segala percobaan
yang ditimpakan-Nya pada diri kita. Sabar merupakan salah satu dari sekian maqamat untuk menuju kepada ma'rifat. Dengan kesabaran, seseorang akan menjadi lebih terang hatinya sehingga lebih mudah dalam meyakini ke-Agungan Allah. Sabar merupakan maqam atau kedudukan spiritual yang harus dilalui oleh seorang yang menjalani sufi.
Dalam perspektif tasawuf, sabar berarti menjaga menjaga adab pada musibah yang menimpanya, selalu tabah dalam menjalankan perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya serta tabah menghadapi segala peristiwa.
# Menurut al-Sarraj, sabar terbagi atas tiga macam yaitu:
1. Orang yang berjuang untuk sabar
2. Orang yang sabar
3. Orang yang sangat sabar.
B. Dalil tentang Sabar
a). Sabar dalam menghadapi berbagai cobaan di dunia
ََููุฏْ ุฎَََْูููุง ุงْูุงِْูุณَุง َู ِْูู َูุจَุฏٍ ۗ
"Sungguh, Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah." (QS. Al-Balad 90: Ayat 4)
b). Sabar untuk tidak memperturutkan yang diinginkan oleh hawa nafsu (Qs. Al-Munafiqun : 9)
c). Tetap bersabar, tidak pernah melirik pada kesenangan yang dimiliki oleh orang lain dan tidak terperdaya oleh harta serta anak-anak yang dimiliki oleh mereka.
d) Sabar dalam mengerjakan ketaatan kepada Allah.
e) Sabar dalam menanggung derita menyeru manusia kejalan Allah SWT.
f) Sesungguhnya disana terdapat jenis kesabaran yang sangat diperlukan pada saat yang menegang, saat dalam peperangan, saat berhadapan dengan musuh, dan saat bertarungnya dua barisan dalam kacah peperangan, saat menghadapi orang-orang yang melawan Allah maka sabar merupakan syarat utama untuk meraih kemenangan dan lari dari medan perang adalah dosa besar. Oleh karena itu, dalam kondisi seperti tersebut Allah SWT Mewajibkan untuk teguh dan pantang mundur.
# Sabar dapat dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Sabar terhadap maksiat
2. Sabar dalam menghadapi ibadah
3. Sabar dalam menahan diri dari kemunduran
C. Sabar menurut Tokoh Sufi
1. Al-Ghazali→Al-Ghazali membagi sabar berdasarkan tingkat pengendalian nafsu dalam diri manusia, yaitu terbagi menjadi tiga tingkatan:
- Orang yang sanggup mengalahkan hawa nafsunya karena ia mempunyai daya juang yang tinggi.
- Orang yang kalah oleh hawa nafsunya, ia telah mencoba bertahan atas dorongan hawa nafsunya, tetapi karenya kesabaranya lemah maka ia kalah.
- Orang yang mempunyai daya tahan terhadap dorongan nafsu tapi suatu ketika ia kalah karena besarnya dorongan nafsu.
2) Dzun Nun al-Misri→sabar artinya menjauhkan diri dari hal-hal yang bertentangan dengan kehendak Allah, tetapi tenang ketika mendapatkan cobaan, dan menampakkan sikap cukup walaupun sebenarnya bearda dalam kefakiran dalam bidang ekonomi.
————————————^_^—————————————
OPINI:
Manusia hidup di dunia ini tak lepas dari yang namanya kesalahan dan dosa. Terkadang, secara tidak sadar pun manusia melakukan dosa, sehingga terjerumus ke jurang kemaksiatan. Ada juga yang secara sadar, manusia melakukan hal-hal yang tercela entah demi kepuasan semata atau bagaimana. Namun, sebaik-baiknya orang yang berdosa adalah mereka yang mau bertaubat. Taubat adalah meninggalkan maksiat dalam segala hal, menyesali dosa yang pernah di perbuat dan tidak mengulanginya kembali. Namun sampai sejauh ini, banyak dari manusia yang masih menunda-nunda taubat.
Imam Al-Ghazali rahimahullah berkata, "Tidak ada keraguan mengenai kewajiban bertaubat secara langsung. Sebab mengenali berbagai kemaksiatan sebagai sesuatu yang membinasakan merupakan sebagian dari iman. Maka itu wajib dilakukan segera".
Maka dari itu, dengan bertaubat, dapat mensucikan hati, hidup menjadi tenang dan damai, menghapus dosa-dosa, taubat dapat mengganti segala hal yang tercela menjadi terpuji (kebaikan), dan masih banyak lagi.
Sabar dalam perspektif tasawuf berarti menjaga menjaga adab pada musibah yang menimpanya, selalu tabah dalam menjalankan perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya serta tabah menghadapi segala peristiwa. Sabar juga dapat diartikan sebagai pengendalian diri dari hawa nafsu yang ada.
Ketika sedang diuji oleh Allah SWT, seberapa pun beban yang diuji, hendaknya kita harus bersabar. Meskipun sabar itu sulit, namun jika rasa sabar ditanam sejak dini dalam penuh keikhlasan, pasti membuahkan hasil.
Sabar menjadi sebuah kunci untuk menghadapi dan menjalani setiap ujian hidup yang kita lewati di dunia ini. Sabar tak hanya pasrah begitu saja dengan keadaan, namun semua itu perlu ikhtiar (usaha). Untuk itu, mari belajar sabar dalam hal apapun. Seperti yang telah dijelaskan dalam QS. Az-Zumar ayat 10, yang artinya: "...Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas."
Cukup sekian dan terimakasih.
Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Komentar
Posting Komentar