TASAWUF FALSAFI
Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Hallo sobat blogger, kembali lagi di blog aku🥰
Jangan bosen2 mampir buat baca yaa, biar semakin nambah ilmunya hehe
Hari ini aku ingin berbagi ilmu mengenai Tasawuf Falsafi nih sobat blogger, stay here yeaah😉
TASAWUF FALSAFI
A. Definisi Tasawuf Falsafi
Tasawuf falsafi adalah sebuah konsep ajaran tasawuf yang mengenal Tuhan (makrifat) dengan pendekatan rasio (filsafat) hingga menuju ke tingkatan yang lebih tinggi, bukan hanya mengenal Tuhan saja (makrifatullah) melainkan lebih dari itu yaitu wahdatul wujud (kesatuan wujud). Tasawuf falsafi adalah merupakan ajaran bagaimana memadukan visi rasional dan visi mistis untuk menuju kepada kebahagian sejati.
B. Teori dan Ciri-Ciri Tasawuf Falsafi
Dalam tasawuf falsafi metode pendekatan yang digunakan sangat berbeda dengan tasawuf sunni maupun tasawuf salafi. Tasawuf sunni dan salafi lebih mengedepankan kepada segi praktis, sedangkan tasawuf falsafi lebih mengedepankan kepada segi teoritis, sehingga dalam konsep tasawuf falsafi lebih mengedepankan asas rasio dengan pendekatan-pendekatan filosof yang sulit diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari khususnya bagi orang awam.
Menurut At-Taftazani, tasawuf falsafi memiliki ciri umum, diantaranya:
- Ajarannya yang samar-samar akibat banyaknya istilah khusus yang hanya dapat dipahami oleh mereka yang memahami ajaran tasawuf falsafi.
- Tasawuf falsafi tidak dapat dipandang sebagai filsafat, karena ajaran dan metodenya didasarkan pada rasa (dzauq) tetapi tidak dapat pula dipandang sebagai tasawuf dalam pengertiannya yang murni, karena ajarannya sering diungkapkan dalam bahasa filsafat dan lebih berorientasi pada panteisme.
Menurut Ibnu Khaldun, ada 4 objek utama yang menjadi perhatian para sufi filosof:
- Latihan rohaniah dengan rasa, intuisi, serta introspeksi diri yang timbul darinya.
- Iluminasi atau hakikat yang tersingkap dari alam ghaib seperti sifat-sifat rabbani, Arsy, malaikat, wahyu, kenabian, roh.
- Peristiwa dalam alam yang berpengaruh terhadap berbagai bentuk keramatan atau keluarbiasaan.
- Menciptakan ungkapan-ungkapan yang pengertiannya sepintas samar-samar yang dalam hal ini telah melahirkan reaksi masyarakat berupa mengingkarinya dan menyetujuinya.
C. Tokoh dan Pemikirannya dalam Tasawuf Falsafi
1. Abu Yazid al Busthomi
Nama lengkapnya adalah Abu Yazid Thaifur bin ‘Isa bin Surusyan al-Bustami, lahir di daerah Bustam (Persia) tahun 188 H – 261 H/874 – 947 M. Nama kecilnya adalah Thaifur (atau secara singkat dipanggil dengan sebutan Bayazid). Beliau dikenal sebagai tokoh sufi yang membawa ajaran tasawuf yang berbeda dan bertentangan dengan ajaran-ajaran tasawuf sebelumnya. Abu Yazid al Busthomi meninggal pada tahun 216H/875M di Bustam dalam usia 73 tahun.
Beberapa ajaran tasawuf falsafi Abu Yazid al Busthomi adalah:
# Al Fana' dan Al Baqa'
Secara harfiah fana` berarti meninggal dan musnah, dari segi bahasa kata fana` berasal dari kata bahasa Arab yakni faniya-yafna yang berarti musnah, lenyap, hilang atau hancur. Dalam istilah tasawuf, Fana’ juga dapat diartikan sebagai keadaaan moral yang luhur. Sedangkan konsep baqa` secara etimologi berarti tetap, dan secara terminologi adalah istilah tasawuf yang berarti mendirikan sifat-sifat terpuji kepada Allah. Fana` dan Baqa` dalam praktek tasawuf falsafi merupakan praktek yang beriringan.
# Al-Ittihad
Al-ittihad merupakan tingkatan tasawuf di mana seorang sufi telah merasa dirinya bersatu dengan Tuhan atau suatu tingkatan di mana yang mencintai dan yang dicintai telah menjadi satu. Dalam tahapan ittihad, seorang sufi bersatu dengan Tuhan, antara yang mencintai dan yang dicintai menyatu, baik substansi maupun perbuatannya.
2. Suhrawardi al-Maqtul
Suhrawardi dilahirkan pada tahun (549 H/ 1153 M) di Desa Sahraward (Persia Modern). Suhrawardi memiliki faham filsafat illuminasi. Prinsip dan asas pertama bagi filsafat ini ialah bahwa Allah adalah cahaya dan sumber bagi semua makhluk-Nya, maka dari cahaya-Nya terdapat cahaya-cahaya lain yang keluar sebagai cikal-bakal atau pondasi alam semesta ini.
3. Al-Hallaj
Nama lengkapnya adalah Abul Mughith Al-husayn Ibnu Mansur Ibnu Muhammad Al-Baydowi. Al-Hallaj dilahirkan sekitar 244 H/ 858 M. Di Tur, al-Bayda, Iran Tenggara. Penduduk Tur berbahasa Arab dialek Iran.
Berikut ajaran tasawuf dari Al Hallaj:
# Hulul
Ajaran yang dikembangkan oleh Al Hallaj dalam tasawuf adalah hulul. Hulul merupakan konsep di dalam tasawuf falsafi yang meyakini terjadinya kesatuan antara kholiq dengan makhluk.
4. Ibn Araby
Nama lengkapnya Muhammad bin Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Ali bin Abdullah bin Hatim. Beliau biasa dipanggil dengan nama Abu Bakar, Abu Muhammad, dan Abu Abdullah. Namun beliau terkenal dengan gelar Ibnu ‘Araby Muhyiddin dan al Hatami. Ia juga mendapat gelar sebagai Syaikhul Akbar dan Sang Kibritul Ahmar. Beliau lahir pada 17 Ramadhan 560 H / 29 Juli 1165 M di kota Marsia, yaitu ibukota Andalusia Timur. Ibnu ‘Araby tumbuh besar di tengah-tengah keluarga sufi.
Berikut ajaran tasawuf falsafi dari Ibnu ‘Araby :
# Wahdat al-Wujud
Konsep ajaran Wahdat al-wujud merupakan ajaran utama dan sentrak dari konsep tasawuf Ibn Al-Araby. Wahdat al Wujud merupakan istilah yang terdiri dari dua kata, yaitu wahdat dan al-wujud. Wahdat secara bahasa artinya sendiri, tunggal, dan kesatuan, sedangkan al-wujud artinya ada. Dengan demikian wahdat al-wujud mempunyai arti kesatuan wujud.
————————————^_^—————————————
OPINI:
Dari penjelasan di atas, tasawuf falsafi adalah bagian dari macam-macam tasawuf. Tasawuf ini merupakan perbaduan dari filsafat, namun tidak dapat dipandang sebagai filsafat. Sebab, cara untuk memperoleh ilmunya berdasarkan pada rasa dan diuraikan dengan rasio. Pada konsep dan praktiknya, tasawuf falsafi dikemas dengan segi filosofis dan ditekankan pada segi teoritis, teori-teorinya pun rumit. Sehingga sulit diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari terutama bagi orang awam.
Di sisi lain, tasawuf falsafi mencoba menjelaskan tentang adanya Tuhan (Allah SWT). Tuhan diyakini sebagai pencipta tertinggi, pengatur segala yang ada di muka bumi ini. Pandangan tentang Tuhan juga tak terbatas. Maka dari itu, dengan adanya tasawuf falsafi ini untuk mengingatkan manusia agar menyembah hanya kepada Allah SWT, menjalankan segala perintahNya serta menjauhi segala laranganNya agar selamat dunia maupun akhirat.
Sekian, terimakasih😊
Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Komentar
Posting Komentar