KI, KD, dan Indikator Mapel Akidah Akhlaq di MTs
Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh
KOMPETENSI INTI, KOMPETENSI DASAR, DAN INDIKATOR MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAQ di MTs
A. Definisi KI, KD, dan Indikator
- Pengertian Kompetensi Inti (KI) →Kompetensi inti adalah suatu gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan dan ketrampilan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran.
- Pengertian Kompetensi Dasar (KD) →Kompetensi dasar adalah bentuk penguasaan peserta didik terhadap pengetahuan, perilaku, keterampilan, dan sikap setelah mendapatkan materi pembelajaran pada jenjang pendidikan tertentu.
- Pengertian Indikator →Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar secara spesifik yang dapat dijadikan ukuran untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran.
B. Temuan Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator Pembelajaran Mata Pelajaran Aqidah Akhlak MTs
Berikut contoh Kompetensi Inti, Kompetensi dasar, dan Indikator Pembelajaran Mata Pelajaran Aqidah Akhlak MTs kelas VIII Semester 2 Bab 9 yaitu "Menghindari
akhlak tercela (Hasad, Dendam, Ghibah, Fitnah, dan Namimah)"
* Kompetensi Inti
- Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
- Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
- Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
- Mencoba, mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang / teori.
* Kompetensi Dasar
1.9 Menghayati sifat tercela yang dilarang oleh Allah Swt. yaitu hasad, dendam, ghibah, fitnah, dan namimah
Indikator
1.9.1 Menghindari sifat hasad, dendam, ghibah, fitnah, dan namimah
2.9 Menunjukan perilaku tolong menolong dan kasih sayang sebagai implementasi pemahaman tentang hasad, dendam, ghibah, fitnah, dan namimah
Indikator
2.9.1 Mengubah perilaku hasad, dendam, ghibah, fitnah dan namimah dengan
akhlakul karimah dalam kehidupan sehari-hari
3.9 Memahami pengertian, dalil, contoh dan dampak negatif sifat hasad, dendam, ghibah, fitnah, dan namimah
Indikator
3.9.1 Menjelaskan pengertian hasad, dendam, ghibah, fitnah, dan namimah
3.9.2 Menjelaskan contoh perbuatan hasad, dendam, ghibah, fitnah, dan namimah
4.9 Menyajikan cara menghindari sifat hasad, dendam, ghibah, dan namimah
Indikator
4.9.1 Mendemonstrasikan upaya menghindari sifat hasad, dendam, ghibah, fitnah, dan namimah
C. Uraian Materi Berdasarkan Kompetensi Dasar
1. Hasad→ Hasad atau Iri adalah suatu emosi yang membuat seseorang frustasi, muncul akibat dari adanya perbandingan sosial keatas. Iri adalah suatu perasaan tidak menyenangkan, emosi menyakitkan ditandai dengan perasaan rendah diri, permusuhan, dan kebencian yang dihasilkan oleh kesadaran bahwa orang lain atau kelompok orang lain memiliki objek, tingkat sosial, atribut atau kualitas diri yang dia miliki dan dia menginginkannya.
# Dalil Larangan Hasad
Orang yang iri hati sering tidak bisa menikmati kehidupan yang normal karena hatinya tidak pernah bisa tenang sebelum melihat orang lain mengalami kesulitan. Orang yang merasa iri dengan orang lain sering melakukan berbagai hal untuk memuaskan rasa iri hati orang tersebut.
Nabi Muhammad SAW menyatakan bahwa rasa iri hati itu dapat menghapuskan semua pahala dari amal kebaikan yang sudah dikerjakan oleh seseorang, sebagaimana
sabdanya: “Jauhkanlah dirimu dari iri hati, karena sesungguhnya iri hati itu memakan kebaikan-kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar”. (HR. Abu Daud).
# Dampak Negatif Hasad
- Sulit untuk bisa hidup dengan tenang.
- Sulit untuk bisa bersyukur dan mensyukuri kehidupan.
- Tidak disenangi dalam pergaulan dan lingkungan.
# Upaya Menghindari Hasad
1) Memperbanyak ibadah.
2) Memperbanyak rasa syukur.
3) Memelihara sifat rendah hati.
4) Menumbuhkan prasangka baik.
5) Menjalin silaturrahmi.
2. Dendam→ Dendam dalam bahasa Arab disebut juga dengan Al-Hiqdu (الحقد). Menurut Al-Gazali dalam bukunya Ihya Ulumud Din jilid III, dijelaskan bahwa Hiqdu atau dendam berawal dari sifat pemarah. Sifat marah (gadab) itu terus dipelihara dan tidak segera diobati dengan memaafkan, maka akan menjadi dendam terhadap orang yang menyakiti kita.
# Dalil Larangan Dendam
Dendam merupakan perilaku yang dilarang oleh Allah SWT sebagaimana dijelaskan dengan firman Allah SWT QS. An-Nur 24 Ayat 22.
#Dampak Negatif Dendam
- Menimbulkan atau melahirkan rasa iri hati kepada orang lain.
- Menimbulkan dan menanamkan rasa benci dan marah kepada orang lain.
- Menyababkan timbulnya perselisihan, perpecahan, dan permusuhan diantara warga.
3. Ghibah→ Ghibah secara syar’i yaitu menceritakan tentang seseorang yang tidak berada di tempat dengan sesuatu
i perkataan yang memburuk-burukkan orang.
# Dalil Larangan Ghibah
Al-Qur'an dan Hadis telah memperingatkan tentang ghibah dan melarang perbuatan tersebut. Berdasarkan firman Allah Swt dalam QS. Al-Hujurat ayat 12.
# Macam-Macam Ghibah
Menggibah atau menggunjing dapat ditinjau dari berbagai pembagian yang masing-masing menghasilkan beragam pola dan macamnya. Dari sisi cara, praktek menggibah dapat dilakukan dengan satu dari 5 macam berikut:
1) Ghibah lisan
2) Ghibah tulisan
3) Ghibah perbuatan
4) Ghibah sindiran
5) Ghibah isyarat
# Dampak Negatif Ghibah
1) Timbulnya permusuhan
2) Terzhalimi
3) Merusak kehormatan orang lain
4) Memecah ukhuwah Islamiyah
# Upaya Menghindari Ghibah
1) Jaga lidah
2) Intropeksi diri
3) Ingat kebaikan
4. Fitnah
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, disebutkan bahwa fitnah artinya perkataan bohong atau tanpa berdasarkan kebenaran yang disebarkan dengan maksud menjelekkan orang. Kata fitnah berasal dari bahasa Arab (ةَنْفتِال) yang bermakna ujian dan cobaan.
Di dalam Al-Qur’an dan hadist sendiri ada banyak makna tentang fitnah, seperti fitnah bermaksud Syirik dalam Islam, berpaling dari jalan yang benar, sesat,
pembunuhan dan kebinasaan, perselisihan dan peperangan, kemungkaran dan kemaksiatan.
Termasuk adalah menyebar berita dusta/bohong/mengada-ngada yang kemudian merugikan orang lain juga termasuk dalam fitnah.
# Macam-Macam Fitnah
Ada 2 macam fitnah, yakni fitnah syubhat dan fitnah syahwat.
1) Fitnah Syubhat
2) Fitnah Shahwat
5. Namimah
Al-Ghazali dalam Bukunya yang berjudul "Ihya' Ulumuddin"
mengatikan bahwa namimah adalah menyingkapkan apa yang tidak disukainya untuk
disingkapkan. Baik apakah ketidaksukaan itu oleh orang yang diambil berita darinya atau oleh orang yang disampaikan berita kepadanya, atau oleh orang yang ketiga baik apakah penyingkapan itu dengan perkataan atau dengan isyarat. Juga, baik apakah yang dipindahkan (yang disampaikan itu) terdiri dari perbuatan atau perkataan. Dan baik apakah yang demikian itu hal yang memalukan atau yang mengurangkan dalam diri orang yang diambil berita darinya atau tidak.
D. Hubungan KI, KD, Serta Indikator dalam Pembelajaran Aqidah Akhlaq di MTs
Kompetensi Inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas.
Artinya ia merupakan operasionalisasi SKL dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki
peserta didik pada setiap tingkat kelas atau program yang menjadi dasar pengembangan
KD. KI mencakup sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan, dan keterampilan.
Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian hard
skills dan soft skills. KI berfungsi sebagai pengintegrasi muatan pembelajaran, mata
pelajaran atau program dalam mencapai SKL sebagai wujud dari prinsip keterkaitan dan
kesinambungan. Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi SKL
dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki mereka yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu. Kompetensi dasar diturunkan menjadi indikator, dari indikator digunakan untuk menyusun tujuan pembelajaran.
Cukup sekian😊
Wallahul muwafiq illa aqwamith thariq
Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Komentar
Posting Komentar