MENGEMBANGKAN MATERI DAN METODE PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAQ MI
Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh
MENGEMBANGKAN MATERI DAN METODE PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAQ MI
A. Pengertian Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Pembelajaran di Indonesia
Menurut Roestiyah NK, tujuan pembelajaran adalah deskripsi tentang penampilan perilaku (performance) murid-murid yang kita harapkan setelah mereka mempelajari bahan pembelajaran yang kita ajarkan.
Sedangkan menurut B.S Bloom, ada 3 kategori tujuan:
- Ranah kognitif (Cognitive Domain)→ Tujuan pembelajaran kognitif adalah tercapainya kemampuan intelektual yang terdiri dari 6 aspek yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
- Ranah afektif (Affective Domain)→ tujuan pembelajaran afektif adalah pemberian keterampilan suatu proses dan hasil belajar yang menekankan pada bagaimana siswa bersikap dan bertingkah laku di dalam lingkungan dan masyarakat.
- Ranah Psikomotorik (psychomotor Domain)→ tujuan psikomotor sebagai proses dan hasil belajar siswa yang bertujuan memberikan pengalaman kepada siswa untuk keterampilan mengerjakan sesuatu dengan menggunakan motorik yang dimilikinya.
2. Klasifikasi Tujuan Pembelajaran
- Tujuan Pendidikan Nasional: Rumusan tujuan pendidikan nasional yang terakhir dirumuskan yaitu rumusan yang terdapat pada UU nomor 20 tahun 2003 sebagai berikut: "Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab."
- Tujuan Institusional: Menurut kurikulum berbasis kompetensi tahun 2004 yang disempurnakan tahun 2006 tujuan institusional sering disebut juga dengan standar kompetensi lulusan satuan (SKL) Pendidikan. SKL Untuk jenjang pendidikan dasar yaitu SD/ MI antara lain: (a) Membaca, menghafal, menulis, dan memahami surat-surat pendek dalam al-Qur’an surat al-Fatihah, an-Nas sampai surat ad-Duha; (b) Menghafal, memahami arti, dan mengamalkan hadits-hadits pilihan tentang akhlak, dan amal saleh.
- Tujuan kurikuler / standar kompetensi/ KI: tujuan kurikulum adalah tujuan yang hendak dicapai dari suatu program studi, bidang studi atau satuan mata pelajaran yang disusun berdasarkan atau mencakup pada tujuan institusional. Seperti tujuan pendidikan agama Islam untuk jenjang MI atau yang lebih dikenal dengan Standar Kompetensi (dalam KTSP 2006 disebut SK) atau Kompetensi Inti (dalam Kurikulum-2013 disebut KI), adapun isi dari SK atau KI yaitu: (a) KI- 1 berisi ranah Spiritual; (b). KI- 2 berisi ranah Sosial; (c) KI- 3 berisi ranah Pengetahuan; (d) KI- 4 berisi ranah Keterampilan.
- Tujuan Intruksional: Tujuan intruksional adalah tujuan yang hendak dicapai setelah selesainya suatu kegiatan proses belajar mengajar. pada kurikulum 1994 tujuan pengajaran disebut dengan tujuan pembelajaran yang dibedakan menjadi tujuan: [a] Tujuan Instruksional Umum (TIU) / Kompetensi Dasar; [b] Tujuan Instruksional Khusus (TIK) / Indikator
B. Materi Pembelajaran Aqidah Akhlaq
Prinsip-prinsip dalam pemilihan materi pembelajaran meliputi
:
- Relevansi → prinsip relevansi artinya materi pembelajaran hendaknya relevan memiliki keterkaitan dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar.
- Konsistensi → prinsip konsistensi artinya adanya ketetapan antara bahan ajar dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa.
- Kecukupan → prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan.
Untuk mengembangkan materi pembelajaran guru harus memperhatikan potensi siswa, relevansi dengan karakteristik daerah, tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual siswa, kebermanfaatan bagi siswa, struktur keilmuan, aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran,
relevansi dengan kebutuhan siswa dan tuntutan lingkungan dan alokasi waktu.
C. Metode Pembelajaran Aqidah Akhlaq
Metode mengajar adalah cara-cara menyajikan bahan pelajaran kepada siswa untuk tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Metode pembelajaran merupakan
cara untuk melakukan atau menyajikan, menguraikan, memberi contoh dan memberi latihan isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu.
Banyak metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran agama islam, yang hampir tidak berbeda jauh dengan metode-metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran mata pelajaran lain. Namun yang lebih spesifik dalam pembelajaran Agama Islam terutama pembelajaran Aqidah Akhlak meliputi; metode ceramah, tanya jawab, Diskusi, Demonstrasi, Sosiodrama, dan Pemberian Tugas.
Bentuk metode pendidikan Islam yang relevan dan efektif dalam pengajaran Islam adalah:
- Metode Drakronis: suatu metode mengajar ajaran yang menonjol aspek sejarah. Metode ini memungkinkan adanya study komparatif tentang berbagai penemuan dan pengembangan ilmu pengetahuan, sehingga peserta didik memiliki ilmu pengetahuan yang relevan.
- Metode Sinkronis-analitis: suatu metode pendidikan Islam yang memberikan kemampuan analisis teoritis yang sangat berguna bagi perkembangan keimanan dan mental intelek.
- Metode Problem Solving: metode ini merupakan penelitian peserta didik yang dihadapkan pada berbagai masalah suatu cabang ilmu pengetahuan dengan solusinya. Metode ini dapat dikembangkan melalui simulasi, microteaching dan critical incident.
- Metode Empiris: suatu metode mengajar yang memungkinkan peserta didik mempelajari ajaran Islam melalui realisasi serta internalisasi norma dan kaidah Islam melalui proses.
- Metode Induktif: metode ini dilakukan oleh pendidik dengan cara mengerjakan materi yang khusus menuju kesimpulan yang umum. yang menimbulkan suatu interaksi sosial.
- Metode Deduktif: metode ini dilakukan oleh guru dalam pengajaran Islam melalui cara menampilkan kaidah yang umum kemudian menjabarkannya dengan berbagai contoh masalah sehingga menjadi terurai.
Selain metode diatas dijelaskan juga ada beberapa metode pendidikan lainnya seperti :
- Metode Targhib: metode targhib adalah strategi atau cara untuk meyakinkan seseorang terhadap kebenaran Allah melalui janji-Nya yang disertai dengan rayuan dan bujukan untuk melakukan amal shaleh.
- Metode Tajribi (latihan pengamalan): ilmu yang digali tidak berhenti pada konsep semata, melainkan dilanjutkan kepada praktek pengamalannya. Sebagian ulama’ salaf mengatakan bahwa ilmu akan berkurang bila tidak diamalkan, tetapi akan bertambah kuat ilmu itu apabila diamalkan dan diajarkan kepada orang lain.
- Metode pendidikan keteladanan: salah satu metode pendidikan yang dianggap besar pengaruhnya terhadap keberhasilan proses belajar mengajar adalah metode pendidikan dengan keteladanan. Metode keteladanan adalah metode pendidikan dengan cara memberikan contoh yang baik kepada para peserta didik baik dalam ucapan maupun dalam perbuatan.
- Metode Hiwar Qur’ani: hiwar dalam al-Qur’an adalah segala bentuk dialog yang disajikan dalam AlQur’an, ditampilkan apa adanya, baik dialog Allah dengan para malaikat, dengan para rasul dan makhluk lainnya.
- Metode Ibrah dan Mau’izah: pendidikan dengan ibrah dilakukan oleh pendidik dengan mengajak peserta didik mengetahui inti sari suatu perkara yang disaksikan, diperhatikan, diukur, dan diputuskan oleh manusia secara nalar, sehingga kesimpulannya dapat mempengaruhi hati.
D. Langkah-langkah Memilih Metode Pembelajaran
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih strategi, metode, dan teknik pembelajaran PAI.
Menurut Wina Sanjaya dasar pertimbangan memilih strategi, metode, dan teknik pembelajaran yaitu pertimbangan yang berhubungan dengan tujuan yang ingin dicapai, pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi pembelajaran, dan pertimbangan dari sudut siswa.
_______________________________________________
Opini:
Tujuan pembelajaran akidah akhlak merupakan suatu yang harus ada di dalam suatu pembelajaran proses nya khususnya Mewujudkan manusia yang berakhlak mulia dan menghindari diri dati akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari perlunya penanaman akidah Islam yang baik. Karena akhlak bukan hanya disekolah atau madrasah saja namun juga dipakai dalam kehidupan sehari-hari, pembelajaran dan penanaman akhlak itu penting sebagai dasar agama, akhlak merupakan suatu landasan yang sangat penting di dalam agama serta kehidupan pribadi dengan kehidupan bermasyarakat, Akidah-Akhlak menjadi pedoman yang khusus serta pangkal awal proses pendidikan pembangunan moral peserta didik dan juga tidak hanya tujuan pembelajaran namun yang harus diperhatikan lagi yakni materi dan metode dalam suatu pembelajaran. Ketiganya disusun rapih dan sistematis untuk menunjang terciptanya sistem pembelajaran yang baik sesuai dengan kompetensi dasar, kompetensi inti, kurikulum dan silabus yang berlaku lalu dalam suatu pembelajaran juga terdapat materi pembelajaran yang harus diperhatikan karena sesuai atau tidaknya materi pembelajaran dengan kompetensi dasar dan kompetensi inti sangat mempengaruhi proses pembelajaran hingga pada penilaian dan tujuan akhir suatu pendidikan.
Cukup sekian, terimakasih😊🙏
Wallahul muwafiq illa aqwamith thariq
Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Komentar
Posting Komentar