MENGEMBANGKAN MATERI DAN METODE PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK MTs

 Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh



MENGEMBANGKAN MATERI DAN METODE PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAQ MTs

A. Tujuan Pembelajaran Aqidah Akhlak
     Tujuan pembelajaran Aqidah Akhlak dapat dikelompokkan menjadi 2 macam, yaitu menurut proses terbentuknya nilai dan menurut hasil pembelajaran. 
Menurut prosesnya, Khalimi mengidentifikasikan tiga macam tujuan pembelajaran Aqidah Akhlak. Tujuan pembelajaran itu dijelaskan secara singkat. Pertama, yaitu tahu, mengetahui (Knowing). Disini tugas guru adalah mengupayakan agar siswa mengetahui konsep. Siswa diajar agar mengetahui aspek Aqidah dan Akhlak. Guru mengajaran bahwa cara yang paling mudah untuk mengetahui aspek Aqidah dan akhlak ialah dengan meneladani kehidupan Rasulullah SAW. Guru menjelaskan sejarah kehidupan Rasulullah. Guru mengajarkan ini dengan cara memperlihatkan beberapa contoh aspek Aqidah akhlak dari kehidupan Rasulullah SAW. Untuk mengetahui apakah siswa itu memahami, guru sebaiknya memberikan soal-soal latihan, baik dikerjakan disekolah maupun di rumah. Akhirnya guru yakin bahwa siswanya telah mengetahui cara menentukan mana yang merupakan bagian dari aspek aqidah dan mana yang merupakan bagian dari aspek akhlak. 
     Ketiga, melaksanakan yang ia ketahui itu. Konsep seharusnya tidak sekedar menjadi miliknya tetapi menjadi satu dengan kepribadianya. Dalam hal contoh tadi, setiap ia hendak mengetahui mana yang aspek aqidah dan mana yang aspek akhlak, ia selalu menggunakan pemahaman yang telah diketahuinya itu. Inilah satuan pengajaran aspek being. Dalam pengajaran yang mengandung nilai dan keyakinan, seperti pendidikan aqidah akhlak, proses dari knowing dan doing dari doing ke being itu akan berjalan secara otomatis. Artinya, jika siswa telah mengetahui  konsepnya, telah trampil melaksanakanya, secara otomatis ia akan melaksanakan konsep itu dalam kehidupannya. Nanti dalam kehidupannya, ia akan berupaya untuk menerapkan aspek aqidah dan akhlak dalam kehidupanya dengan baik. Jika ia kurang baik aqidah atau akhlaknya, paling tidak ia akan merasa menyesali diri belum mampu memperbaiki aqidah akhlaknya. Mungkin ia belum mampu memperbaiki aqidah dan akhlakdalam segenap tingkah lakunya, tetapi pemahaman tentang aqidah akhlaknya secara benar tidak mungkin diselewengkan. Karena itu, dalam pengajaran yang mengandung nilai, proses pembelajaran untuk mencapi  aspek being tidaklah sulit.  
      Menurut hasil pembelajaran, maka tujuan pembelajaran aqidah akhlak adalah;
  1. Siswa mampu menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap  perkembangan anak. 
  2. Siswa mampu menunjukkan sikap jujur dan adil.
  3. Siswa mampu mengenal keberagaman agama,udaya,suku, ras, dan golongan  sosial ekonomi dilingkingan sekitarnya.  
  4. Siswa mampu berkomunikasi secara satuan yang mencerminkan harkat dan  martabatnya sebagai makhluk Tuhan.  
  5. Siswa mampu menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman dan  manfaatkan waktu luang sesuai dengan tuntutan agamanya.  
  6. Siswa mampu menjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap sesama manusia dan lingkungan sebagai makhluk ciptaan Tuhan. 

B. Materi Pembelajaran Aqidah Akhlak
    Materi pembelajaran (instructional material) adalah bentuk bahan atau seperangkat substansi pembelajaran untuk membantu guru/instruktur dalam kegiatan belajar mengajar yang disusun secara sistematis dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan. Materi pembelajaran merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan untuk perencanaan dan penelaah implementasi pembelajaran serta untuk membantu dalam kegiatan belajar mengajar di kelas sehingga disusun secara sistematis untuk menampilkan sosok yang utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam proses pembelajaran. 
➢ Prinsip Penentuan Materi Pelajaran
Materi pembelajaran menempati posisi yang sangat penting dari keseluruhan kegiatan belajar mengajar, sehingga harus dipersiapkan agar pelaksanaan pembelajaran dapat mencapai sasaran yang sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Prinsip-prinsip yang dijadikan dasar dalam menentukan materi  pembelajaran adalah: 
  1. Relevansi (kesesuaian): Materi pembelajaran relevan dengan tujuan pencapaian standar kompetensi dan  kompetensi dasar. Misalkan jika kemampuan yang diharapkan dikuasai peserta didik berupa menghafal fakta, maka materi pembelajaran yang diajarkan harus berupa fakta, bukan konsep atau prinsip ataupun jenis materi lain. 
  2. Konsistensi (keajegan): Materi pembelajaran konsisten dengan tujuan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. Misalkan jika kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik ada dua macam maka materi yang diajarkan harus juga meliputi dua macam. 
➢ Pertimbangan Materi Pembelajaran
Selain prinsip-prinsip yang dijadikan dasar dalam menentukan materi pembelajaran, dalam pengembangan materi belajar guru harus mampu mengidentifikasikan dan mempertimbangkan hal-hal berikut: 
  • Potensi peserta didik meliputi potensi intelektual, emosional, spiritual, sosial dan  potensi vokasional .
  • Relevansi dan karakteristik daerah. 
  • Relevansi kebutuhan peserta didik dan tuntunan lingkungan
  • Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial dan spiritual peserta  didik 
  • Kebermanfaatan bagi peserta didik. 
  • Struktur keilmuan yang sesuai dengan materi pembelajaran suatu ilmu. 
  • Aktulaitas, kedalaman dan keluasan materi pembelajaran. 
  • Alokasi waktu 
C. Metode Pembelajaran Aqidah Akhlak 
    Metode berasal dari dua perkataan, yaitu meta dan hodos. Meta berarti "melalui" dan hodos berarti "jalan" atau "cara." Dengan demikian metode berarti cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. “Metode diartikan juga sebagai sarana untuk menemukan, menguji dan menguji dan  menyusun data yang diperlukan bagi pengembangan disiplin sesuatu”. Metode  pada hakikatnya adalah jalan atau cara untuk mencapai tujuan. 
      Dari pengertian-pengertian diatas, metode adalah jalan untuk mencapai tujuan yang bermakna untuk ditempatkan pada posisi sebagai cara dalam menemukan, menguji dan menyusun data yang diperlukan bagi pengembangan ilmu atau pemikiran secara sistematika. 
   Metode memiliki kaitan erat dengan pendidikan Islam, sehingga mengandung arti sebagai jalan untuk menanamkan pengetahuan agama pada diri  seseorang agar menjadi pribadi yang Islami. Karena itu metode dalam pendidikan Islam diartikan sebagai suatu cara untuk memahami, menggali, dan mengembangkan ajaran Islam, sehingga terus berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Dalam al-Qur'an metode indentik dengan Thariqah yang terdiri dari objek, fungsi, sifat, akibat dan sebagainya. 
     Adapun metode pembelajaran yang biasa digunakan dalam pembelajaran mata pelajaran aqidah akhlak diantaranya: 
  1. Metode Ceramah: Metode ceramah adalah suatu metode dalam pendidikan dimana cara  penyampaian materi kepada anak didik dengan jalan penerapan penuturan secara  lisan untuk menjelaskan uraiannya, guru dapat menggunakan alat-alat bantu  mengajar yang lain, misalnya gambar-gambar, peta, denah atau alat peraga  lainnya.
  2. Metode Tanya Jawab: Metode tanya jawab adalah suatu cara penyajian pelajaran bentuk pertanyaan yang perlu dijawab oleh siswa, penggunaan metode tanya jawab bermaksud memotivasi siswa untuk bertanya. 
  3. Metode Pemberian Tugas: Pemberian tugas adalah suatu pekerjaan yang harus siswa selesaikan tanpa terikat dengan tempat pemberian tugas belajar, biasanya dikaitkan dengan resitasi adalah suatu persoalan yang berhubungan dengan masalah pelaporan siswa sesudah setelah mereka selesai mengerjakan suatu tugas.
  4. Metode Diskusi : Diskusi adalah memberikan alternative jawaban untuk membantu menyelesaikan masalah dan metode ini merupakan bagian yang terpenting dalam menjelaskan sesuatu masalah. Serta membantu siswa untuk berpikir dan mengeluarkan pendapat sendiri. 
  5. Metode Latihan: Metode latihan adalah cara mengajar untuk menanamkan kebiasaan tertentu juga sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan yang baik selain itu metode ini dapat digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketetapan, kesempatan dan keterampilan.
  6. Metode Pembiasaan: metode pembiasaan adalah sebuah cara yang dipakai pendidik untuk membiasakan anak didik secara berulang-ulang sehingga menjadi kebiasaan yang sulit ditinggalkan dan akan terus terbawa sampai di hari tuanya.
D. Langkah-langkah memilih Materi pembelajaran dan strategi pembelajaran
        Ibrahim dan Syaodih menjelaskan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih atau menetapkan materi pelajaran sebagai berikut:
  1. Tujuan pengajaran
  2. Pentingnya bahan
  3. Nilai praktis
  4. Tingkat perkembangan peserta didik
  5. Tata urutan   
   Ada beberapa hal yang harus di pertimbangkan dalam dalam pemilihan dan penetapan strategi pembelajaran menurut Hatim Riyanto yaitu :
  1. Kesesuaian dengan tujuan intruksional yang akan dicapai. 
  2. Kesesuaian dengan bahan bidang studi yang terdiri dari aspek-aspek pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai. 
  3. Strategi pembelajaran itu mengandung seperangkat kegiatan pembelajaran yang  mungkin mencakup penggunaan beberapa metode pengajaran yang relevan dengan  tujuan dan materi pelajaran. 
  4. Kesesuaian dengan kemampuan profesional guru terutama dalam rangka  pelaksanaannya di kelas. 
  5. Cukup waktu yang tersedia, karena erat kaitannya dengan waktu belajar dan  banyaknya bahan yang harus disampaikan. 
  6. Kesediaan unsur penunjang, khususnya media instruksional yang relevan dan  peralatan yang memadai. 
  7. Suasana lingkungan dalam kelas dan lembaga pendidikan secara keseluruhan.
  8. Jenis-jenis kegiatan yang serasi dengan kebutuhan dan minat siswa, karena erat  kaitannya dengan tingkat motivasi belajar untuk mencapai tujuan intruksional.






Cukup sekian, terimakasih😊🙏

Wallahul muwafiq illa aqwamith thariq
Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KHAUF DAN RAJA'

MAQAMAT TAWAKKAL & MAHABBAH

First time blog!!! Introduce myself