Media Pembelajaran Aqidah Akhlaq MTs

Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh




Media Pembelajaran Aqidah Akhlaq MTs

A. Pengertian Media Pembelajaran
     Istilah media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari "medium" yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar. Makna umumnya adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi. Istilah media ini sangat populer dalam bidang komunikasi. Proses belajar mengajar pada dasamya juga merupakan proses komunikasi, sehingga media yang digunakan dalam pembelajaran disebut media pembelajaran.
      Banyak ahli yang memberikan batasan tentang media pembelajaran. AECT misalnya, mengatakan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan. Gagne mengartikan media sebagai jenis komponen dalam lingkungan pebelajar yang dapat merangsang mereka untuk belajar. Senada dengan itu, Briggs mengartikan media sebagai alat untuk memberikan rangsangan bagi pebelajar agar terjadi proses belajar. Bagaimana hubungan media 
pembelajaran dengan media Pendidikan. 
        Media Pendidikan tentu saja media yang digunakan dalam proses dan untuk mencapai tujuan pendidikan. Pada hakekatnya media pendidikan juga merupakan media komunikasi, karena proses pendidikan juga merupakan proses komunikasi. Apabila kita bandingkan dengan media pembelajaran, maka media pendidikan sifatnya lebih umum, sebagaimana pengertian pendidikan itu sendiri. Sedangkan media pembelajaran sifatnya lebih khusus, maksudnya media pendidikan yang secara khusus digunakan untuk mencapai tujuan belajar tertentu yang telah dirumuskan secara khusus. Tidak semua media pendidikan adalah media pembelajaran, tetapi setiap media pembelajaran pasti termasuk media pendidikan.
       Media merupakan salah satu faktor yang mendukung keberhasilan proses pembelajaran di sekolah karena media dapat membantu proses penyampaian informasi dari guru kepada siswa begitupun sebaliknya. Penggunaan media secara kreatif dapat memperlancar dan meningkatkan efesiensi pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. 
    Adapun pengertian media menurut para ahli. Yang pertama pengertian media menurut Gagne, beliau menyatakan bahwa media merupakan berbagai jenis komponen
dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Sementara, Asosiasi Pendidikan Nasional di Amerika mendefinisikan media dalam lingkup pendidikan sebagai segala benda yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca atau
dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan untuk kegiatan tersebut. Oleh sebab itu media dapat didefenisikan sebagai sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan dan dapat merangsang pikiran dan perasaan siswa sehingga timbul motivasi untuk belajar.

B. Jenis Media Pembelajaran di MTs
     Media pembelajaran akhlak mencakup nilai suatu perbuatan, sifat-sifat terpuji dan
tercela menurut ajaran agama Islam, membicarakan berbagai hal yang langsung ikut mempengaruhi pembentukan sifat-sifat pada diri seseorang, maka ada beberapa media pembelajaran yang dapat membantu pencapaian pembelajaran akhlak, antara lain:
  • Melalui bahan bacaan atau bahan cetak.
  • Melalui alat-alat audio visual (AVA).
  • Melalui contoh-contoh kelakuan.
  • Melalui media masyarakat dan alam sekitar.
  Menurut Syaiful Bahri Djamaroh dkk, berdasarkan jenisnya media pembelajaran terbagi menjadi tiga macam, yaitu:
  1. Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara, seperti: radio, cassette recorder, piringan hitam.
  2. Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan.
  3. Media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar.
       Media pembelajaran memiliki jenis-jenis yang berbeda secara umum media bercirikan tiga unsur pokok, yaitu: suara, visual, dan gerak. Menurut Rudy Brets, ada 7 klasifikasi media, yaitu:
  1. Media audio visual gerak, seperti: film suara, pita video, film, tv.
  2. Media audio visual diam, seperti: film rangkai suara, halaman suara.
  3. Audio semi gerak seperti: tulisan jauh bersuara.
  4. Media visual bergerak, seperti: film bisu.
  5. Media visual diam, seperti: halamman cetak, foto, microphone, slide bisu.
  6. Media audio, seperti: radio, telepon, pita audio.
  7. Media cetak, seperti: buku, modul, bahan ajar mandiri.
     Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa jenis media itu ada tiga yaitu media visual, media audio, dan media audio-visual.
  1. Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik, buku.
  2. Media Audio : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya.
  3. Media audio visual : Televisi,film,video (VCD,DVD,VTR),computer.
Jenis-jenis media pembelajaran yang cocok digunakan pada pembelajaran aqidah akhlak menurut penulis adalah media cetak seperti buku pelajaran, modul, brosur kartun, komik gambar, media audio seperti CD, tape recorder kaset, media audio visual seperti film, video, televisi, komputer. Permainan (game), manusia dan lingkungan.

C. Langkah-Langkah Penyiapan Media Pembelajaran Aqidah Akhlaq di MTs
    Agar penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar berhasil dengan baik, perlu dilakukan langkah-langkah: perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut. Dalam langkah- langkah tersebut, guru dan siswa terlibat aktif sehingga kegiatan pemanfaatan
lingkungan tersebut menjadi tanggung jawab bersama.
   Pemilihan Media mana yang akan digunakan tergantung kepada tujuan yang ingin dicapai, sifat, bahan ajar, ketersediaan media tersebut, dan juga kemampuan guru dalam menggunakannya. Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai. Contoh : bila tujuan atau kompetensi peserta didik bersifat menghafalkan katakata tentunya media audio yang tepat untuk digunakan. Jika tujuan atau kompetensi yang dicapai bersifat memahami isi bacaan maka media cetak yang lebih tepat digunakan. Kalau tujuan pembelajaran bersifat motorik (gerak dan aktivitas), maka media film dan video bisa digunakan. Di samping itu, terdapat kriteria lainnya yang bersifat melengkapi (komplementer), seperti: biaya, ketepatgunaan; keadaan peserta didik; ketersediaan; dan mutu teknis.
Media pembelajaran yang digunakan oleh guru mata pelajaran akidah akhlak selama kegiatan pembelajaran yaitu buku paket, dan LKS, Namun, masih ada media pembelajaran yang lainnya yang digunakan oleh guru mata pelajaran akidah akhlak seperti LCD, Alat Peraga, Video, Powerpoint, dan sebagainya.
       Hal ini sependapat dengan Miarso dalam Mahnun (2012) mengungkapkan bahwa hal pertama yang harus dilakukan guru dalam penggunaan media secara efektif adalah mencari, menemukan dan memilih media yang memenuhi kebutuhan belajar anak, menarik minat anak, sesuai dengan perkembangan kematangan dan pengalamannya anak dan latar belakang pengalamannya serta kondisi mental yang berhubungan dengan usia perkembangannya.
      Dibawah ini merupakan langkah-langkah penyiapan media pembelajaran aqidah akhlak di MTs:
  1. Pemilihan media harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai.
  2. Pemilihan media harus disesuaikan dengan biaya yang sesuai dengan kondisi keuangan sekolah.
  3. Pemilihan media harus sesuai dengan ketepatgunaan (dalam penggunaan media harus efektif dan efisien).
  4. Pemilihan media harus disesuikan dengan keadaan peserta didik (arakteristik siswa) menarik perhatian, adanya penonjolan/penekanan (misalnya dengan warna), direncanakan dengan baik, serta memungkinkan siswa lebih aktif belajar.
  5. Pemilihan media harus sesuai dengan media yang tersedia disekolah atau guru bisa membawa langsung media yang dimiliki dan guru mampu menggunakan media tersebut.
  6. Dalam penggunaan media memerlukan langkah langkah seperti perencanaan (pemilihan media yang sesuai), pelaksanaan (pemakaian media), tindak lanjut (setelah melaksanakan media tersebut apa pengaruhnya terhadap perilaku siswa).
D. Macam-Macam Media Pembelajaran Aqidah Akhlaq di MTs
  1. Media Visual: media visual termasuk mediagrafis, yang berfungsi untuk menerim pesan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan kedalam simbol-simbol komunikasi visual. Menurut Suparto, media visual adalah gambar yang secara keseluruhan dari sesuatu yang dijelaskan kedalam sesuatu yang dapat divisualkan. Jenis media inilah yang sering digunakan oleh para guru untuk membantu menyampaikan isi atau materi pelajaran. Media visual ini terdiri atas media yangtidak dapat diproyeksikan (non-projected visuals) dan media yang dapat diproyeksikan (projected visuals). Media yang dapat diproyeksikan bisa berupa gambar diam atau bergerak.
  2. Media audio: Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (haknya dapat didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan para siswa untuk mempelajari bahan ajar. Program kaset suara dan program radio adalah bentuk dari media audio. Penggunaan media audio dalam kegiatan pembelajaran pada umumnya untuk melatih keterampilan yang berhubung dengan aspek-aspek keterampilan mendengarkan. Dan sifatnya yang auditif, media ini mengandung kelemahan yang harus diatasi dengan cara memanfaatkan media lainnya.
  3. Media audio-visual: Sesuai dengan namanya, media ini merupakan kombinasi audio dan visual, atau biasa disebut media pandang-dengar. Dengan menggunakan media ini, penyajian bahan ajar kepada para siswa akan semakin lengkap dan optimal. Selain itu dengan media ini, dalam batas-batas tertentu dapat menggantikan peran guru dan tugas guru. Dalam hal ini, guru tidak selalu berperan sebagai penyaji materi (teacher) tetapi karena penyajian materi bisa diganti oleh media, maka peran guru bisa beralih menjadi fasilitator belajar. Contoh dari media audiovisual di antaranya program video atau televisi pendidikan, video atau televisi instruksional, dan program slide suara.



Cukup sekian, terimakasih😊

Wallahul muwafiq illa aqwamith thariq
Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KHAUF DAN RAJA'

MAQAMAT TAWAKKAL & MAHABBAH

First time blog!!! Introduce myself